Jumat, 20 Januari 2017

Olahrasa Jemparingan Langenastro

Melihat  tag foto kegiatan temen di fb yang nampak begitu asyik bin seru, kok jadi kepingin juga sinau kegiatan yang serupa ya. Chat saja  ketemuan—ngampiri untuk ikutan panahan dan berangkat bareng menuju Langenastro. 
Yak! Paseduluran Jemparingan Mataram Jawi Langenastro, sebuah paguyuban jemparingan (panahan) tradisional gaya Mataram. Paseduluran Jemparingan Langenastro berada di jalan langenastran, tepatnya di sebelah timur Alun-alun Selatan Yogyakarta. Sampai di lokasi  sudah ada beberapa pemanah yang sedang latihan, baik yang sudah mahir bin ahli maupun yang pemula seperti saya. Semua ramah dan saling berbagi ilmu dari mengenalkan jemparing—panah itu sendiri sampai tips juga tutorial memanah.

Latihan jemparingan di Langenastro

"Manah berasal dari bahasa Jawa yang berarti hati," tutur mas Danang menjelaskan kepada saya. Manah—panahan itu sebenarnya adalah olah rasa—olah hati; fokus, konsentrasi serta belajar sabar. Jemparingan Langenastro ini sedikit berbeda dengan panahan modern; baik dari gandewa maupun sasarannya. Tak hanya itu jemparingan ini juga dilakukan dengan posisi duduk dan memakai blangkon, iket atau udheng juga memakai jarik (makin unik kan).

 Mas Danang menjelaskan tentang manah dan jemparingan

Dalam jemparingan melepaskan anak panah pun juga gak asal, ada aturan yang wajib ditaati bagi setiap pemanah di antaranya; ora nlanggar perintahe Gusti utowo agomo (Tidak melanggar perintah Tuhan atau perintah agama), ora nglarani liyan (tidak untuk menyakiti orang lain), lan ora ngrusak alam (dan tidak merusak alam). Di samping itu setiap yang melepaskan anak panah dari gandewanya menuju sasaran, maka ia pula yang mengambil anak panah tersebut, seperti pepatah siapa berbuat, ia bertanggungjawab.


Pemanah mengambil anah panah yang dilepaskannya

Jemparingan Langenastro ini selalu latihan tiap hari di waktu sore (bakda ashar) dan terbuka untuk umum--segala usia, jadi cocok untuk mengisi kegiatan nyore dengan paket super komplit, karena jemparingan—panahan ini, tidak sekedar olahraga, tapi juga ngaji; sinau sabar,  filsafat, sekaligus melestarikan budaya.

2 komentar:

  1. Ada 5 keutamaan jemparingan :
    1. Nuwuhake paseduluran (menumbuhkan rasa persaudaraan)
    2. Olah Raga
    3. Olah Rasa (Mengolah hati untuk sabar, percaya diri, tekun, dll)
    4. Nguri-uri budaya (Menghidup hidupkan / Melestarikan / Menjaga Budaya)
    5. Bagi yang Muslim, Nguri-uri Sunnah Nabi SAW (Mengidup-hidupkan Sunnah)

    BalasHapus