Melihat tag foto kegiatan
temen di fb yang nampak begitu asyik bin seru, kok jadi kepingin juga sinau
kegiatan yang serupa ya. Chat saja ketemuan—ngampiri untuk ikutan panahan dan berangkat bareng
menuju Langenastro.
Yak! Paseduluran Jemparingan Mataram Jawi Langenastro, sebuah paguyuban jemparingan (panahan) tradisional gaya Mataram. Paseduluran
Jemparingan Langenastro berada di jalan langenastran, tepatnya di sebelah timur Alun-alun Selatan Yogyakarta. Sampai di lokasi sudah ada beberapa pemanah yang sedang
latihan, baik yang sudah mahir bin ahli maupun yang pemula seperti saya. Semua
ramah dan saling berbagi ilmu dari mengenalkan jemparing—panah itu sendiri
sampai tips juga tutorial memanah.
Latihan jemparingan di Langenastro
"Manah berasal dari bahasa Jawa yang berarti hati," tutur mas Danang menjelaskan kepada saya. Manah—panahan itu sebenarnya adalah olah
rasa—olah hati; fokus, konsentrasi serta belajar sabar. Jemparingan Langenastro
ini sedikit berbeda dengan panahan modern; baik dari gandewa maupun sasarannya.
Tak hanya itu jemparingan ini juga dilakukan dengan posisi duduk dan memakai
blangkon, iket atau udheng juga memakai jarik (makin unik kan).
Mas Danang menjelaskan tentang manah dan jemparingan
Dalam jemparingan melepaskan anak panah pun juga gak asal,
ada aturan yang wajib ditaati bagi setiap pemanah di antaranya; ora nlanggar
perintahe Gusti utowo agomo (Tidak melanggar perintah Tuhan atau perintah
agama), ora nglarani liyan (tidak untuk menyakiti orang lain), lan ora ngrusak
alam (dan tidak merusak alam). Di samping itu setiap yang melepaskan anak panah
dari gandewanya menuju sasaran, maka ia pula yang mengambil anak panah
tersebut, seperti pepatah siapa berbuat, ia bertanggungjawab.
Pemanah mengambil anah panah yang dilepaskannya
Jemparingan Langenastro ini selalu latihan tiap hari di
waktu sore (bakda ashar) dan terbuka untuk umum--segala usia, jadi cocok untuk mengisi kegiatan nyore dengan paket super komplit, karena jemparingan—panahan
ini, tidak sekedar olahraga, tapi juga ngaji; sinau sabar, filsafat, sekaligus
melestarikan budaya.
Ada 5 keutamaan jemparingan :
BalasHapus1. Nuwuhake paseduluran (menumbuhkan rasa persaudaraan)
2. Olah Raga
3. Olah Rasa (Mengolah hati untuk sabar, percaya diri, tekun, dll)
4. Nguri-uri budaya (Menghidup hidupkan / Melestarikan / Menjaga Budaya)
5. Bagi yang Muslim, Nguri-uri Sunnah Nabi SAW (Mengidup-hidupkan Sunnah)
suwun pakguru
Hapus