Sembari menikmati matahari yang nampak tak diselimuti mendung, dede (istilah
untuk menyebut kata berjemur) mumpung masih kaya vitamin D kalo kata pakguru. Pagi selalu
mendapat perhatian spesial dari banyak kalangan untuk memulai rutinitas
dan bertegur sapa.
Ok selamat pagi pula untuk hari ini,
dan
spesialnya dede ku ditemeni sebatang pohon ciplukan
alias goldenberry, tentunya
sebagian buahnya masih ada yang belum mateng. Sedikit nostalgia jaman
kecil dulu kadang suka nyari ciplukan di ladang atau di sawah bareng
teman, okeh-okehan siapa yang dapat lebih banyak.
Kalo di pasar biasanya ciplukan dijual untingan (terikat), dengan tutus (tali terbuat dari bambu) sedemikian hingga serupa, mirip untaian buah anggur.
Beberapa minggu yang lalu saat saya ke Pasar bringharjo saya ketemu untingan buah ciplukan ini dan membeli beberapa. Denger-denger dari kaskus buah ciplukan kini jadi buah mahal. Di Pasar Bringharjo tentunya tak semahal harga di kaskus. 3 unting buah ciplukan dihargai dengan Rp. 10.000. Berasa mendadak jadi orang kaya, kalo melihat harga dari kaskus tadi heuheu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar